Pantun Bahasa Palembang – Kota Palembang memang memiliki daya tarik sendiri untuk Kamu bahas. Tidak hanya membahas tentang makanan pempeknya saja namun ternyata ada beberapa tempat wisata menarik yang dapat Kamu kunjungi. Perlu Kamu tahu bahwa sebenarnya Pantun Palembang merupakan kota yang paling tua ada di Indonesia. Hal ini berdasarkan prasasti dari Kedukan Bukit sudah ditemukan di Bukit Siguntang. Palembang ini menjadi sebuah kota dengan penduduk mayoritas Islam sejak tahun 688 Masehi. Selain itu, Palmebang juga memiliki julukan lain sebagai Venesia dari Timur. Sebutan ini memang sering disematkan oleh dunia barat. Alasan utamanya kareena Palembang memiliki sungai Musi yang sudah mengalir mengelilingi kota. Contoh Pantun Bahasa PalembangPantun Palembang JenakaPantun Palembang NasehatPantun Palembang RayuanPantun Palembang PernikahanPantun Palembang PerpisahanPantun Palembang AgamaRekomendasi Artikel Contoh Pantun Bahasa Palembang contoh pantun palembang Berikut ini adalah contoh pantun Palembang yang mampu menggambarkan keunikan dari kota tertua di Indonesia tersebut. Ada banyak hal menarik bisa Kamu ketahui dari kota satu ini. Tidak hanya menarik dari tempat wisatanya saja, namun Palembang juga dianggap sebagai ratunya kain. Hampir setiap bagian di Indonesia memang dia mempunyai kain tradisional begitupun dengan Palembang. Pantun Palembang Jenaka Beli ikan di Hilir DuoDapat asam kandis masihlah mudaKasihan nian nasib bujang tuoIngin gadis dapatnya janda Makna Pantun ini menceritakan tentang si bujang tua yang mencari cinta dan berharap mendapat gadis ternyata janda. Gula batok, daerah RembangManis sekali, tiada duanyaKelakar betok, khas PalembangMenghibur hati, buat tertawa Makna Kelakar betok merupakan seni bertutur kata asal Palembang yang banyak disukai masyarakat karena berisi candaan dan omong kosong. Burung gagak makan itikMakannya di tengah kambangMangcik gagah bicik cantikItulah ciri orang Palembang Makna Orang Palembang dikenal dengan wanita yang cantik dan pria yang gagah. Mangcik dan bicik adalah sebutan untuk paman atau bibi kecil. Pergi berlibur naik delmanKeliling kota menjelang senjaJangan kamu mengaku temanKalau ada maunya saja Makna Pantun ini bisa diberikan untuk teman yang hanya datang jika hanya ada maunya saja atau membutuhkan sesuatu. Naik tangga memasang pitaLihat ke atap kucing mengeongSungguh dia wanita cantik jelitaSayang nian bergigi ompong Makna Pantun ini bersifat candaan ketika melihat seorang wanita cantik namun ternyata bergigi ompong atau tanggal. Pantun Palembang Nasehat Beli kemeja berwarna merahPilih satu dapatnya duaJadi orang jangan suka marahKalau marah nanti cepat tua Makna Pantun tersebut berisi pesan supaya jangan jadi orang pemarah karena wajahnya tidak sedap untuk dipandang. Tupai kecil tinggi melompatnyaBerlari cepat tanda berlaluBuanglah sampah pada tempatnyaAgar lingkungan bersih selalu Makna Untuk menjaga kebersihan lingkungan maka membuang sampah tidak boleh sembarangan. Burung beo di dalam sangkarMengoceh lapar diberi pakanKalau berteman jangan bertengkarBermain bersama lagi menyenangkan Makna Dalam berteman harus akur dan saling menghargai serta tidak boleh saling bertengkar, agar hubungan tidak renggang. Pergi ke sawah membawa senterMaju sedikit masuk ke sumurIngat selalu pesan dokterJangan lupa sikat gigi sebelum tidur Pantun Palembang Rayuan Kelap-kelip warna bintangBintang terang berwarna abangKedap-kedip mata memandangMelihat gadis asli Palembang Makna Pantun berisi rayuan jika seseorang akan terpesona dengan kecantikan gadis Palembang. Ke Mesir beli ular tanggaBeli ular tangga, sambil naik untaWalau banyak wanita yang singgahCuma adik yang kakak cinta Makna Rayuan ini disampaikan oleh pria untuk wanita yang disukainya untuk membuktikan kesetiaan. Meskipun pernah menjalin hubungan dengan sejumlah wanita namun pujaan hatinya tetap paling dicintai. Ada cicak menempel di lampuJangan diusir memakai sapuKalau kakak memang mencintaikuCepat saja lamarlah aku Makna Pantun ini dapat disampaikan oleh wanita kepada kekasihnya untuk menanyakan kepastian kapan dilamar. Dari kota pergi ke LembangNaik pesawat, terbang melayangElok nian gadis PalembangPintar mengaji rajin sembahyang Makna Untuk memuji jika gadis asal Palembang ini cantik, pintar serta rajin beribadah. Pergi ke pasar di PalembangBerhenti di jalan bertemu kawanMacam mana hati tidak bimbangMelihat bicik cantik menawan Makna Bicik adalah sebutan bibi kecil di Palembang. Pantun ini bisa diartikan jika bicik ini cantik dan menawan, sehingga membuat seorang pria bimbang dibuatnya. Pantun Palembang Pernikahan Berbuat baik berhati muliaHati mulia hilang sengsaraKamu ucapkan selamat berbahagiaMelihat sahabat bersanding mesra Makna Pantun tersebut bisa disampaikan pada hari pernikahan sahabat dengan harapan semoga berbahagia. Hari minggu pergi ke lembahTurun sedikit melihat muaraHari pernikahan terkenang indahSemoga bahagia hingga masa tua Makna Pantun ini dapat dijadikan sebagai harapan jika pernikahan akan terus dikenang dan langgeng sampai masa tua. Membeli itik jauh ke pasarItik sembunyi ke dalam jeramiJadilah istri yang sopan dan sabarPenyejuk hati bagi suami Makna Menjalani pernikahan berarti harus bisa menghargai satu sama lain, termasuk menjadi istri yang sifatnya penyabar dan sopan untuk menyenangkan hati suami. Ramai bertamu ke rumah pejabatBersapa hangat berjabat eratSelamat berbahagia wahai sahabatDoa dan bahagia semoga kekal ke akhirat Makna Pantun Palembang ini dapat disampaikan sebagai ucapan doa dan selamat kepada sahabat yang sedang menikah. Pergi ke hutan melihat bekantanSinggah sebentar ke telagaBahagia hati menjalin ikatanTak lekang waktu hingga ke surga Makna Menikah berarti menjalin ikatan keluarga antara kedua mempelai. Hubungan tersebut nantinya bisa langgeng sampai maut memisahkan. Pantun Palembang Perpisahan Jalan-jalan ke kota PalembangPulangnya lewat Jembatan AmperaCukup di sini jalinan cinta dan sayangSupaya tidak dalam hati terluka Makna Hubungan percintaan tersebut terpaksa harus diakhiri supaya tidak ada lagi hati yang terluka. Pempek Palembang nikmat rasanyaDimakan langsung pakai kuah cukaTak akan bahagia kisah cintaJika restu orang tua jadi halangannya Makna Suatu hubungan tidak akan berjalan bahagia apabila mendapat halangan restu orang tua. Bunga mawar tumbuh di tamanTumbuh berduri jangan diinjakKawan, hari ini bukanlah perpisahanBertemu kembali jika Tuhan berkehendak Makna Pantun ini dapat disampaikan ketika perpisahan sekolah dengan harapan bisa bertemu kembali di lain kesempatan. Jendela kaca bersih mengilatLihat sedikit ingin berkacaBiarkan pertemuan ini terasa singkatKisah kita bersama jangan kau lupa Makna Kebersamaan ketika bersekolah terasa singkat, namun kisah yang dilalui bersama akan tetap menjadi kenangan yang tidak boleh dilupakan. Pohon pisang lebar daunnyaAmbil buahnya sambil melompatKami rela murid mengembaraJika sukses nanti, kunjungi kami masih di tempat Makna Pantun ini diberikan guru untuk murid saat perpisahan. Maksudnya guru akan merelakan murid untuk melanjutkan pendidikannya dan berharap akan dikunjungi lagi jika sudah sukses. Tarian Palembang elok gerakannyaMusik berdendang menyejukkan hatiJika nanti ananda sudah berjayaJangan lupakan tempatmu menimba ilmu di sini Makna Meskipun anak didik telah sukses guru berharap tidak melupakan sekolah yang menjadi tempat mencari ilmu. Pantun Palembang Agama Naik bukit mencari lebahBertemu hewan aneka rupaHanya Allah satu yang disembahTiada banding tiada dua Makna Beribadah kepada Allah menjadi kewajiban umatnya dan tidak ada yang disembah selain-Nya. Berangkat sekolah datang telatMampir sebentar membeli kebabPelihara olehmu setiap ShalatShalat amalan pertama yang dihisab Makna Shalat merupakan amalan penting yang tidak boleh ditinggalkan karena pada hari kiamat nanti akan diperhitungkan pertama kali. Ke Pekalongan beli batikBeli lima banyak coraknyaBarang siapa beramal baikBertambah pula pahalanya Makna Orang yang memiliki amalan baik, menjalankan kewajiban beribadah maka niscaya pahalanya akan bertambah. Itulah tadi contoh pantun Palembang yang dapat menjadi bukti bahwa ada banyak hal menarik di dalam kota Palembang. Bagi Kamu yang merupakan warga asli dari Palembang mungkin akan menganggap bahwa hal ini biasa namun sebenarnya hal ini begitu luar biasa khususnya untuk warga di luar kota. Jadi tidak hanya terkenal dengan pempeknya saja, Kamu bisa explore lebih jauh lagi tentang kota Palembang tersebut. Wajar saja apabila hal ini diketahui oleh beberapa orang saja karena belum begitu banyak mengenali apa saja keunikan lain di kota tersebut.
PANTUN WONG KITO Di BKB si Iskandar Arun Arun ketemu cewek cantik yang lagi duduk dewekan. Dengan kepercayoan tinggi dio mulai ngerayu cewek itu pake pantun-pantun, anggap si cewek namanya Pipin. Arun deketi cewek itu; “Samo si Soleh, manceng belido Umpan di tarik, dapet tempalo Kalu boleh, kakak betanyo Adek cantik, siapo namonyo” Samo = bersama, sama Manceng = memancing Kalu = kalau Betanyo = bertanya Siapo = siapa Namonyo = namanya Pipin malu-malu; “Iwak patin, di talang betutu Badannyo bengkak, di gigit tumo Aurel Pipin, itu namoku Kalu kakak, siapo namonyo” Iwak = ikan Arun nambah deket; “Jangan bebala, masalah buku Manusio ingin, damai selalu Iskandar Arun, itu namoku Untuk dek Pipin, itu hidupku” Bebala = bertengkar Pipin laju kegalakan; “Nyingok si Rani, samo si Bayu Makani duku, di kapal layar Ai kakak ni, pacak merayu Raso atiku, bedebar-debar” Nyingok = melihat Arun mulai berani macem-macem; “Ke Tanjung Batu, nak beli bolu Bolu di makan, raso cak kumbu Jangan adek tu, laju nak malu Ulurkan tangan, rasoke sayangku” Laju = kemudian Nak = akan Cak = seperti Pipin mulai pasrah, ngulurke tangan; “Makani engkak, jangan teburu Engkak ketan, makannyo selu Bukan apo kak, aku cak malu Ini pengalaman, pertamo aku” Selu = santai, perlahan-lahan Arun merenyem senianan; “Manjat kelapo, tejingok antu Pas aku noleh, antunyo bau Pengalaman apo, yang pertamo tu Kalulah boleh, kakak nak tau” Tejingok = melihat, terlihat Antu = hantu Pipin sambil ngenggam erat tangan Arun; “Kito besamo, ke seberang ulu Naek perahu, di malam yang dingin waktu dalu Pengalaman pertamo, lanang merayu Sejak aku, operasi kelamin sebulan yg lalu” Arun idak bepantun lagi, besiget melepaske tangan Pipin sambil mekek sekuat tenago!!! Besiget = segera, buru-buru, seketika Mekek = teriak, memekik “BANCIIIIIIIIIIIIIIIIIII KAAALLLLEEEEENNNNGGGGG………..!!!!!!!!!!!!!!!!” Arun langsung bedebis cak ketemu antu. Bedebis = lari tunggang-langgang Sekian dahulu… terima kasih Anda telah bersama kami.., tetap kami peringkat…, sampai bersua lagi. KirimanLikKasjo Sekayu Musi Banyuasin dari Medsos…. Ilustr Google — telah diperbaikieditor Suwarno Wardana Tebo, Jambi Gelanggang Remaja Park, Kota Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, LikKasjo Kissparry Sekayu Beri peringkat
FuFMGS.